Tolak
peluru adalah salah satu cabang
olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh
mungkin.
Teknik dasar
Terdapat beberapa teknik dasar dalam
tolak peluru, di antaranya :
Teknik memegang peluru
Ada
3 teknik memegang peluru:
- Jari-jari
direnggangkan sementara jari kelingking agak
ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap
sewajarnya.
- Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.
- Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru.
Teknik
meletakkan peluru pada bahu
Peluru
dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel
pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan
tangan satunya rileks di samping kiri badan.
Teknik
menolak peluru
Peluru
dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain. Peluru dipegang
dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar. Peluru
dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua
tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan
ke depan.
Sikap awal
akan menolak peluru
Mengatur
posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri
diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan.
Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan
mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki
kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan
lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
Cara
menolakkan peluru
Dari
sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan
menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu
garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.
Sikap akhir setelah menolak peluru
Sesudah
menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan.
Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang
demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
Hal yang
perlu diperhatikan
Ketentuan
diskualifikasi
- Menyentuh balok
batas sebelah atas
- Menyentuh tanah
di luar lingkaran
- Keluar masuk
lingkaran dari muka garis tengah
- Dipangil selama
3 menit belum menolak
- Peluru di taruh
di belakang kepala
- Peluru jatuh di luar
sektor lingkaran
- Menginjak garis
lingkar lapangan
- Keluar lewat
depan garis lingkar
- Keluar lingkaran
tidak dengan berjalan tenang
- Peserta gagal
melempar sudah 3 kali lemparan
Hal yang
disarankan
- Bawalah tungkai
kiri merendah
- Dapatkan
keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di
belakang
- Menjaga agar
bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
- Hasilkan
rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan
- Putar kaki kanan
ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
- Pertahankan
pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
- Bawalah tangan
kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
- Tahanlah
sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
Hal yang
harus dihindari
- Tidak memiliki
keseimbangan dalam sikap permainan
- Melakukan
lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
- Mengangkat badan
tinggi ketika melakukan luncuran
- Tidak cukup jauh
menarik kaki kanan di bawah badan
- Mendarat dengan
kaki kanan menghadap ke belakang
- Menggerakkan
tungkai kiri terlalu banyak ke samping
- Terlalu awal
membuka badan
- Mendarat dengan
badan menghadap ke samping atau ke depan
Peralatan
- Rol Meter
- Bendera Kecil
- Kapur / Tali Rafia
- Peluru
- Untuk senior
putra = 7.257 kg
- Untuk senior
putri = 4 kg
- Untuk junior
putra = 5 kg
- Untuk junior
putri = 3 kg
Lapangan
tolak peluru
- Lingkaran tolak
peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok yang
dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya.
Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang
padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar
antara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
- Garis lebar 5 cm
harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan
kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
- Diameter bagian
dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6
mm dan harus di cat putih.
- Balok penahan
dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan
sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga
lebih kokoh.
- Lebar balok
11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar